Jumat, 08 Januari 2016

Pendataan dan validasi realisasi kartu Jakarta pintar (KJP) di sekolah SDN Kebagusan 01 pagi, Pasar Minggu – Jakarta Selatan; dalam penerapan mata kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia.



Pendataan dan validasi realisasi kartu Jakarta pintar (KJP) di sekolah SDN Kebagusan 01 pagi, Pasar Minggu – Jakarta Selatan; dalam penerapan mata kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia.


Kelas : LD - 24
Dosen : Antonius Atosokhi Gea
Kode dosen : D1240
Waktu : 26 oktober 2015
Pukul : 10.00 – 12.00 wib
Lokasi : SDN kebagusan 01 pagi pasar minggu – Jakarta selatan
PIC : Bapak H. Awaluddin M.M.Pd

Tim yang hadir :
Ketua             : Octa Marihot Dharma                      (1701328582)
Anggota :
1.     Andi Kurniawan                           (1701307685)
2.     Aufar Ghufran Syahguchi             (1701311146)
3.     Bayu Anilaputra Bachtiar             (1701310635)
4.     Ragiel Dwi Tommy Rahardjo       (1701330542)
5.     Rezky Anggara                             (1701311543)
6.     Yusuftian Alqydsy                       (1701323732)

Tim yang tidak hadir : -

 
(left to right) : Aufar Ghufran,Ragiel Dwi TR,Octa Marihot,pihak sekolah SDN 01 pagi,Rezky Anggara,Andi Kurniawan,Yusuftian,Bayu Anilaputra    

A.   TINJAUAN TEORI

Di dalam kehidupan sehari – hari umum nya masyarakat tidak membedakan mana yang merupakan masalah etika dan mana yang berkaitan dengan etiket. Orang mencampuradukkan kedua konsep ini. Etiket berkenaan dengan cara suatu perbuatan dilakukan misalnya cara menyajikan makanan, bertamu, berbicara.dll. sedangkan etika berhubungan dengan masalah apakah suatu perbuatan boleh atau tidak dilakukan, misalnya tidak boleh menyajikan makanan yang sudah kadaluarsa, berbicara tidak sopan, tidak boleh memfitnah orang lain. Etika dan etiket memiliki persamaan, sama – sama mengatur perilaku manusia secara normative (menetapkan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan).
Bidang – bidang yang kita dalami secara khusus pada pembelajaran Character Building Professional Development ini terdiri dari ilmu dan teknologi informasi, masalah etis dalam bisnis, lingkungan dan hubungan industrial. Pertimbangan – pertimbangan etis terhadap perkembangan dan implementasi dari bidang – bidang tersebut sangat penting untuk dilakukan. Hal ini disebabkan bahwa bidang – bidang tersebut sangat berhubungan dengan kehidupan manusia itu sendiri. Pertimbangan etis dilakukan supaya pengembangan dan implememntasi dari bidang-bidang tersebut tidak mendorong manusia terjebak dalam sikap yang merendahkan martabat manusia itu sendiri.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa etika terapan bersifat multidisiplin, maka secara logis pula, etika terapan ini tidak memiliki metode sendiri yang sudah mapan. Berkaitan dengan fakta ini, Bertens (1997:295) menegaskan bahwa etika terapan bukanlah suatu pendekatan ilmiah yang pasti seragam. Etika terapan tidak menyediakan suatu metode yang siap pakai yang bisa dimanfaatkan begitu saja oleh setiap orang yang berkecimpung di bidang ini. Bertens menganjurkan beberapa sikap berikut yang penting dimiliki oleh setiap orang dalam menggunakan etika terapan untuk menilai secara etis sebuah masalah yang muncul dalam bidang – bidang khusus sebagai mana yang telah di singgung sebelumnya. Sikap – sikap tersebut meliputi :
·      Sikap awal
o   Untuk menentukan suatu pandangan yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional tentang suatu masalah etis apapun, orang sudah dengan sendirinya berangkat dari sikap tertenty. Sikap ini bisa berupa kesetujuan, ketidak setujuan, netral, tidak peduli, atau sikap apa pun tanpa suatu refleksi terlebih dahulu tentang masalah etis tersebut. Pada tahap ini seseorang belum sepenuhnya menyadari mengapa ia bersikap tertentu dan setelah adanya masalah atau seseorang muncul yang justru tidak sejalan atau bertentangan dengan pandangan lalu sikap awal itu tergugah dan dipertanyakan. Dengan demikian refleksi mulai disadari pentingnya dan alasan – alasan  rasional yang dapat dipertanggung jawabkan mulai diusahakan.
·      Informasi
o   Sesudah refleksi etis mulai disadari pentingnya, selanjutnya adalah informasi. Kebutuhan ini berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Informasi dibutuhkan untuk mengetahui keadaan objektif suatu masalah. Informasi harus diberikan oleh orang yang ahli di bidangnya dan memiliki integritas dan berwawasan luas.
·      Norma moral
o   Norma moral sudah diterima di dalam masyarakat, namun harus diakui juga bahwa norma moral tersebut tidak dengan sendirinya dapat untuk diterapkan begitu saja terhadap masalah etis yang dihadapi. Penerapan norma moral dalam suatu bidang tertentu kadang justru berlangsung dalam kurun waktu yang panjang melalui suatu perjuangan yang berat.
·      Logika
o   Ini diperlukan bagi setiap usaha pembahasan untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional. Penerapan prinsip logis rasional dapat memperlihatkan hubungan antara kesimpulan dengan premis – premis yang mendahuluinya dan apakah kesimpulan yang diambil dapat tahan uji jika diperiksa secara kritis menurut aturan – aturan logika. Selain itu logika juga dapat menunjukkan kesalahan – kesalahan penalaran beserta inkonsistensi yang barangkali terjadi dalam argumentasi

Berkaitan dengan etika terapan menurut Bertens (1997:281), kode etik profesi pada dasasrnya merupakan salah satu produk etika terapan. Kode etik profesi lahir dari suatu refleksi etis atas suatu masalah atau kemungkinan adanya msalah dalam suatu bidang tertentu. Refleksi etis terhadap suatu bidang khusus jauh lebih luas dari apa yang ditentukan dalam kode etik profesi.


B.    PERSIAPAN

Awal mula yang dilakukan untuk melakukan kegiatan ini adalah mendaftar / meng-input data  kelompok kami di web TFI, setelah itu menunggu beberapa hari untuk mendapatkan info mengenai sekolah yang akan kami kunjungi untuk kegiatan KJP (kartu Jakarta pintar), sambil menunggu info tersebut , kami membuat form untuk melakukan survey/ kegiatan untuk sekolah tersebut serta form data-data penunjang kegiatan nantinya. Pada akhirnya kami mendapatkan info bahwa kami akan melakukan kegiatan di sekolah SDN kebagusan 01 pagi pasar minggu – Jakarta selatan.

Pada tanggal 26 oktober 2015, kita sekelompok semua pergi mendatangi sekolah SDN kebagusan 01 pagi di Jakarta selatan dan tiba di sekolah tersebut sekitar pukul 10.00 wib. Dengan mengenakan almamater kita – Bina Nusantara, kita semua memasuki area sekolah tersebut dengan menyusuri lapangan bermain anak-anak untuk menuju ke ruangan guru. Setiba di ruangan, terdapat beberapa ibu guru yang sedang berbincang-bincang, bercanda, makan, memeriksa kertas latihan murid-murid dan bapak guru yang sedang duduk di depan computer. Salah satu dari kita membuka perbincangan dan pengenalan diri serta teman – teman kelompok dan tujuan mengapa mengunjungi sekolah tersebut. Akhirnya kita diperkenalkan kepada seorang bapak guru yang memegang kendali/peranan besar mengenai tujuan kita datang ke sekolah tersebut yaitu pendataan dan validasi Kartu Jakarta Pintar (KJP). Kita memberikan form survey mengenai KJP untuk di isi kelengkapan nya oleh pihak sekolah tersebut dan kita meminta waktu agar dapat berbincang – bincang dengan anak – anak yang menerima KJP di sekolah tersebut.
Setelah kita diberikan daftar nama anak-anak penerima KJP, kita hanya memilih 30 murid secara acak dari kelas 1 hingga kelas 6. Agar mempercepat waktu, anggota kelompok kita di bagi menjadi beberapa orang untuk masuk ke kelas 1 hingga kelas 6 untuk memanggil dan menanyakan mengenai KJP yang mereka terima. Dari rekapitulasi hasil perbincangan dengan 30 murid anak yang menerima KJP, mereka hampir sebagian besar tidak mengetahui banyak mengenai KJP, anak – anak hanya mengetahui dengan adanya KJP mereka bisa membeli dan mendapatkan alat – alat sekolah selebihnya orang tua dari masing – masing anak yang memegang kendali dan mengetahui lebih lanjut mengenai KJP. Hal ini kita mengerti karena mereka masih anak-anak dan tidak mengerti bagaimana cara menggunakan, mendapatkan KJP. Waktu telah menunjukkan hampir jam 12 siang, kita kembali ke ruang guru untuk mengucapkan terima kasih kepada para guru atas waktu yang telah diberikan kepada kelompok kita dan kita juga mengajak pihak sekolah untuk berfoto dengan kelompok kita.

Dari kegiatan yang telah kami lakukan diatas, kelompok kami menggunakan metode mentoring, dimana metode mentoring ini melakukan pembagian – pembagian tugas untuk mempercepat tugas kami mendapatkan data-data yang kita inginkan serta melakukan pertanyaan demi pertanyaan yang ringan dan mudah dimengerti sebab yang kami tanyakan masih anak – anak dan masih sangat suka bermain. Hal positif yang kami dapat dari menggunakan metode ini adalah kita belajar untuk melatih kesabaran, penggunaan kata-kata ringan, ceria, atraktif dan mudah dimengerti anak- anak sehingga metode ini bagus daripada metode class room yang dimana belum tentu murid akan mendengarkan da nada juga yang sibuk dengan diri nya sendiri sedangkan jika dengan mentoring dimana ada 1 pertanya dan 1 penjawab sehingga lebih terarah dan efektif. Hal negative yang kami alamai sejauh ini tidak mengalami hal-hal negative di dalam kegiatan ini.

Pengukuran hasil kinerja yang kelompok kami sudah lakukan sangat baik dan murid-murid yang kami Tanya cepat mengerti dan menjawab jawaban sesuai dengan usia mereka namun informasi dari narasumber tambahan nya yaitu orang tua mereka tidak dapat kami wawancarai sehingga jawaban dari pertanyaan tidak begitu akurat yang kami terima.

SURVEY EXTERNAL
·      Kelompok kita mempersiapkan segala kegiatan di lokasi survey dengan baik, sopan
·      Kita semua mengenakan almamater Bina Nusantara agar dikenal pihak sekolah
·      Memberikan surat ijin dan form untuk pihak sekolah yang berasal dari TFI dan Bina Nusantara
·      Murid – murid SDN Kebagusan 01 pagi memberikan feed back yang baik dan sesuai dengan yang kita harapkan serta bantuan guru – guru juga sangat baik dan mendukung survey ini.


SURVEY INTERNAL
·      Kelompok kita mempersiapkan segalanya dan bersemangat,antusias di dalam melakukan kegiatan ini.
·      Semua anggota kelompok berkumpul di sekola tujuan dan tepat pada waktu yang telah kami sepakati bersama dan bersama – sama melakukan kegiatan masing – masing agar waktu yang diberikan dapat efektif.
·      Semua anggota kelompok kita ikut berpartisipasi terhadap kegiatan ini , saling mendukung satu sama lain nya.


PENUTUP
Setelah segala kegiatan yang kami lakukan di sekolah SDN Kebagusan 01 pagi, kita mendapatkan hasil yang kita inginkan, didalam jalan nya kegiatan ini, kami tidak mengalami kendala kesulitan atau hambatan. Sehingga kegiatan dari awal hingga akhir dapat berjalan dengan sesuai rencana. Hal yang dapat kelompok kita petik adalah adanya KJP ini sangat membantu meringankan anak – anak yang bersemangat sekolah tetapi tidak memiliki biaya untuk bersekolah serta membeli peralatan penunjang sekolah seperti sepatu, seragam, buku tulis, pensil,dll. Anak – anak sangat senang dengan adanya KJP sehingga mereka dapat selalu bersemangat bersekolah dan berprestasi d sekolah. Dengan mengetahui itu, kita sekelompok kagum dan mencontoh semangat anak – anak tersebut apalagi karena kita semua mampu untuk bersekolah dengan baik hingga masuk di universitas yang baik serta sarana dan prasarana yang kita punya selalu tersedia. Kita harapkan KJP selalu semakin baik prosedur dan pemberian nya kepada warga yang benar – benar membutuhkan untuk keberhasilan anaknya, sebab untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan adalah pendidikan.

Foto foto lain nya :
 
Rezky Anggara sedang berfoto dengan anak - anak mentoring nya

(left to right : okta dan ragiel) berfoto dengan anak mentoring nya    

suasana sewaktu Ragiel dan octa sedang memanggil anak yang menerima KJP di kelas 2 SD    


left to right : Bayu - Andi - Yusuf) kegiatan mentoring dengan masing - masing anak


berikut ini di lampirkab bukti bukti : 
form evaluasi kegiatan

form evaluasi kegiatan

form validasi


form data sekolah

form data sekolah

form 8355

Tidak ada komentar:

Posting Komentar